Saat
ini kita semua sudah tau saat ini pencemaran udara semakin meningkat, paling
utama yaitu dari kendaraan bermotor. Kendaraan yang mungkin Kamu pakai
sehari-hari untuk pergi ke kerja, kuliah atau sekedar jalan-jalan. Emisi gas
buang yang keluar itulah yang menyebabkan udara kita tercemar, apalagi di
kota-kota besar yang dipenuhi banyak sekali kendaraan.
Baca Juga : Cara Menuju Pulau Togean, Salah Satu Surganya Indonesia!
Baca Juga : Cara Menuju Pulau Togean, Salah Satu Surganya Indonesia!
Lalu
bagaimana kita melakukan pencegahannya?
Dimulai
dengan menggunakan kendaraan umum akan membantu mengurangi penggunaan kendaraan
dan polusi udara selain itu juga mengurangi kemacetan loh. Perlu Kamu ketahui saat
ini pemakaian BBM di Indonesia tidaklah sedikit, bahkan harus import dari negara
lain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Oleh
karena itu PT Pertamina (Persero) selaku operator pengelolaan minyak dan gas di
Indonesia selalu mengembangkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki
negeri ini.
Dan
untuk mendukung ketahanan energi, Pertamina perlu menguasai secara penuh
blok-blok minyak dan gas bumi besar yang ada di dalam negeri di samping
peningkatan produksi di kilang-kilang Pertamina yang sudah ada.
Pada
tahun 2015 lalu Pertamina meresmikan 3 proyek minyak dan gas bumi, yakni proyek
pengoperasian Residual Fluid CatalyticCracking (RFCC) dan Proyek Langit Biru Cilacap, serta peremajaan dan
peningkatan kapasitas produksi di Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Berikut
beberapa proyek Pertamina untuk meningkatkan produksi migas di dalam negeri :
1. Proyek RDMP di Kilang Cilacap
Upgrading
RU (Refinery Unit) IV Cilacap kemungkinan akan menjadi kilang terbesar di Indonesia dan akan memiliki potensi perekonomian
yang meningkat melalui tiga parameter kunci, yaitu peningkatan kapasitas total crude distillate unit (proses pemisahan
minyak mentah) dari sekitar 345.000 barel per hari menjadi 370.000 barel per
hari.
2. Proyek RFCC di Kilang Cilacap
RFCC
akan mengolah feed stock berupa LSWR
(Low Sulfur Waxy Residue) sebanyak
62.000 barel per hari, yang dihasilkan dari Crude
Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi, yaitu HOMC,
peningkatan produksi LPG dan produk baru Propylene.
RFCC
memiliki 21 unit equipment dan telah sukses beroperasi dan meneteskan produk
perdananya pada 30 September 2015. Pada saat beroperasi 100%, RFCC dapat
memproduksi HOMC sekitar 37.000 barel per hari, 1.066 ton per hari LPG, dan 430
ton per hari propylene.
3. Proyek Langit Biru Cilacap
Pertamina
menetapkan JGC Corporation sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction. Proyek ini dapat
menambah produksi Pertamax di Kilang Cilacap sebanyak 91.000 barel per hari.
Saat
ini proyek pertamanya berada di Kota Cilacap dengan nama Proyek Langit Biru
Cilacap (PLBC) atau Cilacap Blue Sky Project akan menghasilkan gasoline dengan
kadar RON 92 dengan spesifikasi menuju Euro4 yang lebih ramah lingkungan.
Proyek
ini adalah kelanjutan dari kelanjutan dari Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC)
yang telah tuntas dan beroperasi sejak Oktober 2015 di Tuban.
Baca Juga : First Impression Balikpapan! Kota Indah dengan Sejuta Semangat
Baca Juga : First Impression Balikpapan! Kota Indah dengan Sejuta Semangat
Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Proyek
Langit Biru?
Mungkin
Kamu akan bertanya-tanya, “Apa sih proyek langit biru? Ah yang namanya proyek
pasti mencemari lingkungan, lalu apanya yang membuat langit biru.” Pertanyaan
itu pun muncul dari dalam diri saya sebelum mencoba mencari tahu apa tujuan
dari proyek langit biru itu.
Proyek Langit Biru sendiri merupakan salah satu proyek peningkatan spesifikasi gasoline atau peningkatan RON (Research Octane Number) biasa di sebut dengan Oktan dari semula RON 88 menjadi RON 92. Jadi semakin tinggi angka RON, semakin baik juga kinerja mesin kendaraan Kamu.
Dengan
begitu proses itu pencemaran udara akan semakin menurun, udara terjaga, lebih
sehat dan langit tetap biru, itulah yang menjadi alasan kenapa dinamakan “Proyek
Langit Biru Cilacap”. Proyek ini juga memiliki manfaat mengurangi importasi
Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selama
pelaksanaan proyek tersebut tidak kurang dari 2.000 tenaga kerja yang akan
terlibat. Sehingga diharapkan PLBC dapat memberikan dampak positif bagi
kesejahteraan masyarakat, khususnya warga asli Cilacap. Ayo bagi Kamu warga
Cilacap boleh tuh di coba untuk apply menjadi
bagian dari tenaga kerja PLBC.
Semoga
Pertamina lebih banyak lagi menambah Proyek Langit Biru di daerah lain, supaya
harga BBM juga semakin murah, kan sudah ngga import lagi. :)
So,
ingat ya semboyan “Lebik Baik Pertamax” dengan menggunakan bahan bakar pertamax
atau RON yang lebih tinggi, Kamu turut membantu menurunkan pencemaran udara untuk
kepentingan kita bersama dan jadilah “Generasi Langit Biru”.
1 komentar
semoga anak muda kita lebih sadar ya
BalasHapus